Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Presiden Uganda Bikin Album Rap


"Anak-anak muda sudah mengajarkan saya musik rap. Well, mungkin saya bisa bernyanyi"
Renne R.A Kawilarang
Yoweri Museveni (AP Photo)

VIVAnews - Presiden Uganda, Yoweri Museveni, punya cara unik untuk menggaet para pemilih muda jelang pemilu hari ini, 18 Februari 2011. Museveni mengumumkan rencana membuat album musik rap, yang dia nyanyikan sendiri. Di negara Afrika itu, rap merupakan genre musik yang digandrungi kaum muda.

Menurut laman The Boombox.com, Museveni terinspirasi untuk membuat album setelah para produser setempat menciptakan suatu lagu rap berjudul "You Want Another Rap?" Lagu itu memodifikasi suara Museveni saat berpidato dan dipadu dengan irama lagu anak-anak.

Hit itu ternyata populer di sejumlah stasiun radio di Uganda. Museveni pun terkesan dengan kreasi itu.

"Saya sangat senang dengan reaksi kaum muda," kata Museveni dalam suatu jumpa pers. Maka, setelah pemilu, pemimpin berusia 67 tahun itu berencana membuat album.

"Anak-anak muda sudah mengajarkan saya musik rap. Well, mungkin saya bisa bernyanyi versi saya sendiri," kata Museveni.
Menjadi presiden sejak 1986, Museveni berkali-kali menang pemilu. Namun, bila pemilu kali ini kalah, menjadi artis rap mungkin bisa jadi pilihan karir alternatif bagi Museveni.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Biar Tak Diklaim Negara Lain, Jamu Jadi Penelitian Unggulan

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Agar tak diklaim negara-negara lain dan tidak tertinggal dari China dan India, Kementerian Kesehatan menjadikan saintifikasi jamu asli Indonesia sebagai penelitian unggulan.

Jamu sebagai pengobatan tradisional telah diterima dan digunakan luas di masyarakat. Sekitar 59,12 persen penduduk Indonesia pernah mengonsumsi jamu dan 95,6 persen diantaranya merasakan khasiatnya.

Mengingat bahwa Indonesia memiliki sumber hayati tanaman obat yang cukup beragam dan mempunyai efek pengobatan yang telah digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan juga jamu, perlu dikembangkan penggunaannya dan dijamin keamanaanya.

Saintifikasi jamu dimasukkan ke dalam penelitian unggulan Badan Litbangkes yang merupakan terobosan baru. Hal ini dilakukan agar jamu yang merupakan tradisi asli Indonesia tidak diklaim negara lain, sehingga jamu perlu dikembangkan secara ilmiah, yaitu dengan saintifikasi jamu.

"Kalau untuk Badan Litbangkes itu (disiapkan dana) 500 M sekian, itu yang di Badan Litbang. Tetapi kan ada dana-dana lain yang untuk evaluasi program, mungkin sekitar hampir 1 T," jelas Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih,MPH, Dr.PH saat acara Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), di Aula FKUI, Jakarta, Rabu (2/2/2011).

Menurut Menkes, dana tersebut difokuskan untuk saintifikasi jamu dan survei-survei nasional.

"Yang moderen ada tapi nggak banyak karena kita serahkan ke akademi dan pabrik-pabrik farmasi," lanjut Menkes.

Pada tahun 2010 upaya saintifikasi jamu difokuskan pada penelitian preventif empat ramuan formula untuk gejala hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), hipertensi (tekanan darah tinggi), hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) dan hiperurisemia.

Sejauh ini, pengembangan klinik saintifikasi jamu ada di Jawa Tengah, pelatihan 30 dokter Puskesmas agar mampu melakukan penelitian berbasis pelayanan di Kabupaten Karang Anyar, Sragen dan Kendal, serta pendirian klinik jamu medic di 12 rumah sakit pendidikan di Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ini Dia Sarjana Pertama Ilmu The Beatles

Perempuan 53 tahun itu termasuk 12 peserta studi Master of Arts bidang The Beatles
Renne R.A Kawilarang
Mary-Lu Zahalan-Kennedy (AP Photo/Alan Edwards, Liverpool Hope University, ho)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Grup pop legendaris asal Inggris, The Beatles, telah menjadi kajian ilmu akademik. Bahkan, sudah ada seseorang yang meraih gelar sarjana Strata-2 (S2) Bidang Studi The Beatles.

Dia adalah Mary-Lu Zahalan-Kennedy. Menurut kantor berita Associated Press, Rabu 26 Januari 2011, Mary-Lu merupakan orang pertama di dunia yang baru saja bergelar Master bidang studi The Beatles.

"Saya sangat bangga dengan gelar ini. Studi yang saya tempuh ini tidak saja menantang, namun juga menyenangkan dan bisa memberi pandangan yang luas atas dampak The Beatles bagi segala aspek kehidupan hingga saat ini," kata Mary-Lu seperti dikutip harian The Herald Sun.

Perempuan berusia 53 tahun itu termasuk 12 peserta program studi Master of Arts dalam bidang studi The Beatles, Musik Populer, dan Masyarakat. Program baru itu dibuka oleh Universitas Liverpool Hope pada 2009. Kampus itu terletak di kota asal para personil The Beatles, Liverpool.

Para peserta program ini akan mengikuti kelas selama empat kali dalam 12 pekan dan harus membuat sebuah disertasi sebelum dinyatakan lulus.

"Sudah lebih dari 8.000 buku tentang The Beatles, namun belum pernah ada studi serius mengenai mereka," kata dosen mata kuliah musik populer Mike Brocken seperti dimuat harian Post Chronicle edisi Selasa, 3 Maret 2009.

Program itu mempelajari komposisi lagu dan pola suara studio yang digunakan The Beatles. Selain itu para peserta juga meneliti dampak lagu-lagu The Beatles bagi pembentukan karakter individu, budaya, dan masyarakat.

Mary-Lu merupakan sarjana pertama yang lulus. Pernah menjadi finalis pada kontes Ratu Kecantikan Kanada, Mary-Lu berprofesi sebagai penyanyi profesional.
 
The Beatles merajai belantika musik pop dunia sepanjang dekade 1960-an. Kuartet itu beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Star. Banyak lagu mereka telah melegenda, seperti "Yesterday," "Hey Jude," "I Saw Her Standing There," dan lain-lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS